Uncategorized
Pengembangan Garam Sehat Berbasis Rumput Laut di Desa Seriwe, Lombok Timur

Pengembangan Garam Sehat Berbasis Rumput Laut di Desa Seriwe, Lombok Timur

Lombok Timur – Desa Seriwe, sebuah desa pesisir di Kabupaten Lombok Timur, memiliki kekayaan alam berupa rumput laut yang melimpah, terutama jenis Ulva lactuca. Namun, potensi besar ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, Universitas Gunung Rinjani dan Universitas Samawa, melalui program pengabdian masyarakat, menggandeng Kelompok Usaha Pemberdayaan Perempuan (KUPP) Putri Selatan guna menciptakan produk inovatif berbasis rumput laut.

Program ini bertujuan mengolah Ulva lactuca, jenis rumput laut non-ekonomis yang sering diabaikan, menjadi produk bernilai tambah berupa garam sehat. Garam ini dirancang sebagai alternatif rendah natrium yang ramah bagi penderita hipertensi. Selain membantu kesehatan, inovasi ini juga bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan di Desa Seriwe.

Fig 1. Sosialisasi Program Pengabdian Kepada Masyarakat kepada Kelompok Mitra KUPP Putri Selatan

Sebagai salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar di Nusa Tenggara Barat, Desa Seriwe memiliki potensi besar yang dapat mendukung diversifikasi produk lokal. Namun, hingga kini, rumput laut jenis Ulva lactuca lebih sering dianggap limbah karena tidak memiliki nilai jual tinggi di pasar ekspor. Melalui program ini, rumput laut tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku garam sehat.

Pelatihan yang dilakukan menggunakan metode Participatory Action Programs (PAP), melibatkan langsung anggota KUPP Putri Selatan untuk mempelajari proses produksi garam. Metode ini meliputi tahapan maserasi, penyaringan, hingga penguapan, yang dirancang agar mudah diterapkan dengan teknologi sederhana. Produk akhir berupa garam sehat memiliki kandungan natrium rendah yang sesuai standar kebutuhan penderita hipertensi, menjadikannya alternatif garam yang lebih sehat.

Selain pelatihan teknis pembuatan garam, program ini juga memperkenalkan anggota KUPP Putri Selatan pada pemasaran berbasis digital. Pelatihan mencakup penggunaan platform seperti WhatsApp Business dan Facebook untuk memperluas jangkauan pasar. Langkah ini membantu kelompok mengatasi keterbatasan metode pemasaran tradisional yang sebelumnya mereka andalkan.

Fig 2. Pelatihan Pemasaran Berbasis Digital

Dalam pelatihan ini, anggota KUPP diajarkan cara membuat akun bisnis, mengatur katalog produk, dan memanfaatkan fitur komunikasi langsung dengan pelanggan. Di Facebook, mereka belajar membuat profil bisnis yang menarik, memposting produk secara konsisten, serta bergabung dalam grup yang relevan untuk menjangkau target pasar yang lebih luas.

Hasil dari program ini sangat menggembirakan. Pelatihan pembuatan garam sehat dan pemasaran digital memberikan dampak signifikan pada pengetahuan dan keterampilan anggota KUPP Putri Selatan. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test, rata-rata peningkatan pemahaman anggota mencapai 80-96%. Mereka kini mampu memproduksi garam sehat secara mandiri dan memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk mereka.

“Sebelumnya, kami hanya menjual produk secara tradisional. Dengan pelatihan ini, kami belajar cara baru untuk memasarkan produk melalui media sosial. Kami juga lebih percaya diri karena sekarang memiliki produk baru yang unik, yaitu garam sehat,” ungkap salah satu anggota KUPP.

Program ini tidak hanya mendukung diversifikasi produk lokal tetapi juga memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi. Anggota KUPP Putri Selatan, yang seluruhnya perempuan, kini memiliki keterampilan baru yang dapat membantu mereka lebih mandiri secara ekonomi. Dengan inovasi ini, mereka diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kontribusi mereka dalam pembangunan lokal.

Selain itu, program ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor rumput laut mentah. Kebijakan ini bertujuan mendorong pengembangan produk bernilai tambah di tingkat lokal. Dengan memanfaatkan Ulva lactuca, Desa Seriwe kini memiliki peluang untuk menjadi sentra produksi garam sehat berbasis rumput laut.

Garam sehat yang dihasilkan dari Ulva lactuca memiliki kandungan natrium yang jauh lebih rendah dibandingkan garam konsumsi biasa. Hal ini membuatnya cocok untuk penderita hipertensi yang harus membatasi asupan natrium. Selain itu, Ulva lactuca diketahui memiliki kandungan bioaktif yang baik bagi kesehatan, seperti antioksidan dan antibakteri.

Dengan memanfaatkan potensi lokal yang melimpah, produk ini tidak hanya menambah diversifikasi produk rumput laut di Desa Seriwe tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang nyata. Garam sehat ini juga memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar lokal dan nasional, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat pada produk berbasis gaya hidup sehat.

Fig 3. Rumput Laut dan Garam Rumput Ulva Lactuca

Melalui program ini, Desa Seriwe telah menunjukkan bahwa potensi lokal yang diabaikan dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi dengan dampak sosial dan ekonomi yang luas. Ke depan, KUPP Putri Selatan diharapkan terus mengembangkan kapasitas mereka, tidak hanya dalam memproduksi garam sehat tetapi juga dalam memanfaatkan teknologi pemasaran digital secara lebih maksimal.

Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat, perguruan tinggi, dan pemerintah dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang mengangkat potensi lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Desa Seriwe berpotensi menjadi contoh sukses pemberdayaan perempuan dan inovasi produk berbasis sumber daya lokal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »
Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial